DOA
Sehari-hari
DOA KETIKA MENGENAKAN PAKAIAN
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا
(الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِن ْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ.
“Segala puji
bagi Allah Yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-pada-Nya
tanpa daya dan kekuatan dari-ku.”
DOA KETIKA MENGENAKAN PAKAIAN BARU
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ
كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ.
“Ya Allah, hanya
milik-Mu segala puji, Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku. Aku mohon
kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan yang ia diciptakan
karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang ia
diciptakan karena-nya”.
DOA BAGI ORANG YANG MENGENAKAN PAKAIAN BARU
تُبْلِي وَيُخْلِفُ اللهُ تَعَالَى.
”Kenakanlah
sampai lusuh, semoga Allah ta'ala memberikan gantinya kepadamu.
اِلْبِسْ جَدِيْدًا، وَعِشْ حَمِيْدًا، وَمُتْ
شَهِيْدًا.
“Berpakaian lah
yang baru, hiduplah dengan terpuji dan matilah dalam keadaan syahid”.
DOA MASUK WC
(بِسْمِ
اللهِ) اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ.
“Dengan nama
Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan
laki-laki dan perempuan”.
DOA KELUAR DARI W.C
غُفْرَانَكَ.
“Aku minta
ampun kepada-Mu”.
BACAAN KETIKA KELUAR RUMAH
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
“Dengan nama
Allah (aku keluar). Aku ber tawakal kepada-Nya, dan tiada daya dan kekuatan
kecuali karena pertolongan Allah”.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ، أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ، أَوْ أُزَلَّ، أَوْ
أَظْلِمَ، أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ.
“Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan
(setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau di salahi,
menganiaya atau dianiaya (orang),
dan berbuat bodoh atau dibodohi”.
BACAAN APABILA MASUK RUMAH
بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللهِ
خَرَجْنَا، وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا، ثُمَّ لِيُسَلِّمْ عَلَى أَهْلِهِ.
“Dengan nama
Allah, kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah, kami keluar (darinya) dan
kepada Tuhan kami, kami bertawakal”. Kemudian mengucapkan salam kepada
keluarga-nya.
DOA PERGI KE MASJID
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ
قَلْبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا، وَفِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا، وَفِيْ
بَصَرِيْ نُوْرًا، وَمِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرًا، وَعَنْ
يَمِيْنِيْ نُوْرًا، وَعَنْ شِمَالِيْ نُوْرًا، وَمِنْ أَمَامِيْ نُوْرًا، وَمِنْ
خَلْفِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ نَفْسِيْ نُوْرًا، وَأَعْظِمْ لِيْ نُوْرًا،
وَعَظِّمْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا،
اَللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ عَصَبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ
لَحْمِيْ نُوْرًا، وَفِيْ دَمِيْ نُوْرًا، وَفِيْ شَعْرِيْ نُوْرًا، وَفِيْ
بَشَرِيْ نُوْرًا. (اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ … ونُوْرًا
فِيْ عِظَامِيْ ) (وَزِدْنِيْ نُوْرًا، وَزِدْنِيْ نُوْرًا، وَزِدْنِيْ نُوْرًا)
(وَهَبْ لِيْ نُوْرًا عَلَى نُوْرٍ).
“Ya Allah
ciptakan lah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaran ku,
cahaya di penglihatan-ku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di
sebelah kananku, cahaya di sebelah kiri ku, cahaya dari depanku, dan cahaya
dari belakangku. Ciptakan lah cahaya dalam diriku, perbesar lah cahaya untukku,
agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untuk-ku, dan jadikanlah aku sebagai
cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat saraf ku,
cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambut ku, dan cahaya di
kulitku” [Ya Allah, ciptakan-lah cahaya untukku dalam kubur ku … dan cahaya dalam
tulangku”], [“Tambahkanlah cahaya
untukku, tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku”], [“dan
karuniakan lah bagiku cahaya di atas cahaya”]
DOA MASUK MASJID
أَعُوْذُ بِاللهِ
الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، (بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ) (وَالسَّلاَمُ عَلَى
رَسُوْلِ اللهِ) اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
“Aku berlindung
kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Mulia dan kekuasaan-Nya
yang abadi, dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah dan semoga shalawat dan
salam tercurah kan kepada Rasulullah Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu
untukku.”
DO’A KELUAR DARI MASJID
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ
فَضْلِكَ، اَللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
“Dengan nama
Allah, semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah,
sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari karunia-Mu. Ya Allah, peliharalah aku
dari godaan setan yang terkutuk”.
BACAAN KETIKA MENDENGARKAN ADZAN
يَقُوْلُ مِثْلَ مَا
يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ إِلاَّ فِيْ (حَيَّ , عَلَى الصَّلاَةِ وَ حَيَّ , عَلَى
الْفَلاَحِ) فَيُبْدِلُهُمَا: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Seseorang yang
mendengarkan adzan, hendaklah mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh
muadzin, kecuali dalam kalimat: Hayya
‘alash shalaah dan Hayya ‘alal falaah. Maka mengucapkan: ’Laa haula wala quwwata Illa billah’.
(( وَأَنَا
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ
رَسُوْلاً، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا ))
“Aku bersaksi,
bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Muhammad
sebagai Rasul dan Islam sebagai agama (yang benar).
Dibaca setelah muadzin membaca syahadat
Membaca shalawat atas Nabi sesudah adzan.
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ
الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا
الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ،
(إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ).
“Ya Allah,
Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib)
yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat
di Surga, yang tidak akan diberikan selain
kepada Nabi r) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau
janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.
Doa Mohon Keselamatan
رَبَّنَا
لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِقَوْمِ الظَّا لِمِيْنَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ
الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan kami sasaran
fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat Mu
dari tipu daya orang - orang yang kafir." (Qs. Yunus: 85-86).
Penjelasan:
Doa
ini dibaca oleh kelompok minoritas yang beriman kepada Nabi Musa a.s., setelah
mereka menyaksikan kemukjizatannya dihadapan Fir'aun. Ketika itu, kaum Nabi
Musa as yang terdiri dari pemuda-pemuda dalam keadaan takut, bahwa Fir'aun dan
pemuka-pemukanya akan menyiksa mereka. Maka pada waktu itu pula Nabi Musa as
memerintahkan kepada kaumnya agar tidak takut dan menyerahkan sepenuhnya kepada
Allah Swt., seraya berdoa dengan lafadz doa diatas. Bisa dilihat dalam Surah
Yunus ayat 83-86
Doa Mohon Perlindungan
رَبِّ أِنِّى أَعُوْذُبِكَ أَنْ أَسْأَ لَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِ
عِلْمٌ, وَاِلَّا تَغْفِرْلِى وَتَرْحَمْنِي اَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِيْن
Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. H d: 47).
Penjelasan:
Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh a.s., yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh a.s. protes kepada Allah Swt., "kenapa anaknya (kan'an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku." (QS. H d ayat 45).
Kemudian Allah memberikan jawaban: "bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak sholeh dan beriman kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah mereka-mereka yang beriman kepada Allah.(H d ayat 46).
Setelah diperingatkan Allah, Nabi Nuh a.s. berdoa dengan lafadz doa diatas. Kemudian Allah mengabulkan doanya. (QS. H d ayat 48).
Doa Mohon Tempat yang Baik
رَبِّ آدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَاَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ
وَاجْعَل لِى مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَا نَا نَصِيْرًا
Artinya: "Ya Tuhanku, masukkan lah aku secara masuk yang
benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah
kepadaku dari sisi Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong." (Al-Isr ': 80).
Penjelasan:
Doa
di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Tetapi dalam
berbagai keadaan yang sering kali berubah sangat dianjurkan untuk dibacanya
seperti akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin. Doa di atas dibaca
agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan bijaksana. Baik juga doa di atas
dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon
agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal. Demikian Al-Qurthubi
menjelaskan dalam tafsirnya.
BACAAN KETIKA BANGUN
DARI TIDUR
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَاناَ بَعْـدَ
مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji
bagi Allah Yang membangunkan kami setelah di tidur kan-Nya dan kepada-Nya kami
dibangkitkan”.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَـرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ
الْعَظِيْمِ رَبِّ اغْفِرْ ليِ.
“Tiada Tuhan
selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha suci Allah, segala
puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Ya
Tuhanku, ampunilah dosaku”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي فِي
جَسَدِيْ وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
“Segala puji
bagi Allah Yang telah memberikan kesehatan kepada-ku, mengembalikan roh dan
merestui ku untuk berdzikir kepada-Nya”.
إِنَّ فِى خَلْقِ
السَّمَوَتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَأَيَتِ لِأوْلِى
الْأَلْبَبِ . الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ قِيَمَا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ
وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمَوَتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا
بَطِلَا سُبْحَنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . رَبَّنَا إِنَّك مَنْ تُدْخِلِ
النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ , وَمَا لِلظَّلِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ . رَبَّنَا
إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْاِيْمَنِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ
فَئَامَنَّا, رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُو بَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا
سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ . رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا
وَعَدتَّنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَمَةِ, اِنَّكَ لَا
تُخْلِفُ الْمِيْعَادِ . فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّى لَآ أُضِيْعَ
عَمَلَ َعَمِلٍ مِنْكُمْ مِّنْ ذَكَرٍأَوْ أُنْثَى , بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ ,
فَالَّذِيْنَ هَاجَرُوا وَأَخْرَجُوا مِنْ دِيَرِهِمْ وَأُوذُوا فِى سَبِيْلِى
وَقَتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَا تِهِمْ
وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنْتٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَرُ ثَوَابًا مِنْ
عِنْدِ الِله , وَاللُهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ . لَا يُغَرَّنَّكَ تَقَلُّبُ
الَّذِيْنَ كَفَرُوا فِى الْبِلَدِ . مَتَعٌ قَلِيْلٌ ثُمَّ مَأْوَـهُمْ جَهَنَّمُ
, وَبِئْسَ الْمِهَادُ . لَكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّتٌ
تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَرُ خَلِدِيْنَ فِيْهَا نُزُلًا مِنْ عِنْدِاللهِ
, وَمَا عِنْدَ اللهِ خَيْرٌلَّلأَبْرَارِ . وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَبِ لَمَن
يُّؤْمِنُ بِاللِه وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ
خَشِعِيْنَ لِلهِ لَايَشْتَرُوْنَ بِئَايَتِ اللهِ ثَمَنَا قَلِيْلَا , أُولَئِكَ
لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَرَبِّهِمْ , إِنَّ اللهَ سَرِيْعُ
الْحِسَا بِ . يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا
وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ .
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa
yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan dia dan
tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, (yaitu):
“Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami,
ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah bagi kami
kesalahan-kesalahan kami, dan wafat kan lah kami beserta orang-orang yang
berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada
kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami
di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji. Maka Tuhan mereka
memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak
menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau
perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka
orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti
pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Aku hapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah
pada sisi-Nya pahala yang baik. Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh
kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan
sementara, kemudian tempat tinggal mereka adalah Jahanam, dan Jahanam itu
adalah tempat tinggal yang seburuk-buruknya. Akan tetapi orang-orang yang bertakwa
kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya,
sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi
Allah dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang
berbakti. Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada
Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada
mereka sedang mereka merendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan
ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi
Tuhan-nya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. Hai orang-orang
yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran Mu dan tetaplah bersiap
siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung
”.
Posting Komentar